Senin, 05 September 2016

Perjalanan



Jalan ini berlubang
Jalan ini berbatu
Aku tersandung
Aku tersungkur
Kutapaki jalan semut ini dengan tertatih
Jalan yang dahulu kala telah kupilih
Yang kuharap dapat memetamorfosa hidupku
Sebagai senjata perang di zaman yang semakin baru

Jalan ini menuntunku ke dalam hutan sunyi
Yang dipenuhi pohon pinus berdaun pucat yang segera mati
Kabut kelabu menyeretku jauh ke jantung hutan
Terlambat kusadari jalan setapak kini jadi serakan dedaunan

Julangnya pohon sembunyikan senyum mentari
Seakan nasib menertawakan dilema yang kualami

Aku tersesat
Aku kehilangan arah
Tiada angin berhembus
Tiada burung berkicau
Langkahku semakin menakutkan
Akankah jalan setapak kutemukan
Atau semakin menundukkanku dalam keterpurukan
Aku semakin tak tahu apa itu masa depan

Di tengah keputus asaan muncul api pengharapan di lubuk hati
Berharap temukan sebuah bukit tinggi
Hanya untuk mencari sesuatu yang pasti
Akan kemana lagi harus langkahkan kaki


(makna dari puisi ini adalah seseorang yang telah memilih jalan yang akan dilalui dalam hidupnya, namun ia mengalami dilema atas masalah yang ia hadapi, ia tak tahu harus  bagaimana dan berfikir apakah jalan yang dipilihnya adalah salah namun pada akhirnya ia memutuskan untuk meneruskan perjalanannya)

By : Cah Gondrong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar